TUGAS
Kasus Manajemen Operasional
DISUSUN
O
L
E
H
3BM1R
Prodi : MANAJEMEN
Sekolah Tinggi
Ilmu Ekonomi Mahaputra Riau
2016/2017
KASUS
MANAJEMEN OPERASI ( PT. UNILEVER TBK. )
Sejarah
Unilever TBK
PT Unilever Indonesia Tbk (perusahaan)
didirikan pada 5 Desember 1933 sebagai Zeepfabrieken N.V. Lever dengan akta No.
33 yang dibuat oleh Tn.A.H. van Ophuijsen, notaris di Batavia. Akta ini
disetujui oleh Gubernur Jenderal van Negerlandsch-Indie dengan surat No. 14
pada tanggal 16 Desember 1933, terdaftar di Raad van Justitie di Batavia dengan
No. 302 pada tanggal 22 Desember 1933 dan diumumkan dalam Javasche Courant pada
tanggal 9 Januari 1934 Tambahan No. 3.
Dengan akta No. 171 yang dibuat oleh notaris
Ny. Kartini Mulyadi tertanggal 22 Juli 1980, nama perusahaan diubah menjadi PT
Unilever Indonesia. Dengan akta no. 92 yang dibuat oleh notaris Tn. Mudofir
Hadi, S.H. tertanggal 30 Juni 1997, nama perusahaan diubah menjadi PT Unilever
Indonesia Tbk. Akta ini disetujui oleh Menteri Kehakiman dengan keputusan No.
C2-1.049HT.01.04TH.98 tertanggal 23 Februari 1998 dan diumumkan di Berita
Negara No. 2620 tanggal 15 Mei 1998 Tambahan No. 39.
Perusahaan mendaftarkan 15% dari sahamnya di
Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya setelah memperoleh persetujuan dari
Ketua Badan Pelaksana Pasar Modal (Bapepam) No. SI-009/PM/E/1981 pada tanggal
16 November 1981.
Pada Rapat Umum Tahunan perusahaan pada tanggal
24 Juni 2003, para pemegang saham menyepakati pemecahan saham, dengan
mengurangi nilai nominal saham dari Rp 100 per saham menjadi Rp 10 per saham.
Perubahan ini dibuat di hadapan notaris dengan akta No. 46 yang dibuat oleh
notaris Singgih Susilo, S.H. tertanggal 10 Juli 2003 dan disetujui oleh Menteri
Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan keputusan No. C-17533
HT.01.04-TH.2003.
Perusahaan bergerak dalam bidang produksi
sabun, deterjen, margarin, minyak sayur dan makanan yang terbuat dari susu, es
krim, makanan dan minuman dari teh dan produk-produk kosmetik.
Sebagaimana disetujui dalam Rapat Umum Tahunan
Perusahaan pada tanggal 13 Juni, 2000, yang dituangkan dalam akta notaris No.
82 yang dibuat oleh notaris Singgih Susilo, S.H. tertanggal 14 Juni 2000,
perusahaan juga bertindak sebagai distributor utama dan memberi jasa-jasa
penelitian pemasaran. Akta ini disetujui oleh Menteri Hukum dan
Perundang-undangan (dahulu Menteri Kehakiman) Republik Indonesia dengan
keputusan No. C-18482HT.01.04-TH.2000.
Perusahaan memulai operasi komersialnya pada
tahun 1933.
Pada tanggal 22 November 2000, perusahaan
mengadakan perjanjian dengan PT Anugrah Indah Pelangi, untuk mendirikan
perusahaan baru yakni PT Anugrah Lever (PT AL) yang bergerak di bidang
pembuatan, pengembangan, pemasaran dan penjualan kecap, saus cabe dan saus-saus
lain dengan merk dagang Bango, Parkiet dan Sakura dan merk-merk lain atas dasar
lisensi perusahaan kepada PT Al.
Pada tanggal 3 Juli 2002, perusahaan mengadakan
perjanjian dengan Texchem Resources Berhad, untuk mendirikan perusahaan baru
yakni PT Technopia Lever yang bergerak di bidang distribusi, ekspor dan impor
barang-barang dengan menggunakan merk dagang Domestos Nomos. Pada tanggal 7
November 2003, Texchem Resources Berhad mengadakan perjanjian jual beli saham
dengan Technopia Singapore Pte. Ltd, yang dalam perjanjian tersebut Texchem
Resources Berhad sepakat untuk menjual sahamnya di PT Technopia Lever kepada
Technopia Singapore Pte. Ltd.
Dalam Rapat Umum Luar Biasa perusahaan pada
tanggal 8 Desember 2003, perusahaan menerima persetujuan dari pemegang saham
minoritasnya untuk mengakuisisi saham PT Knorr Indonesia (PT KI) dari Unilever
Overseas Holdings Limited (pihak terkait). Akuisisi ini berlaku pada tanggal
penandatanganan perjanjian jual beli saham antara perusahaan dan Unilever
Overseas Holdings Limited pada tanggal 21 Januari 2004. Pada tanggal 30 Juli
2004, perusahaan digabung dengan PT KI. Penggabungan tersebut dilakukan dengan
menggunakan metoda yang sama dengan metoda pengelompokan saham (pooling of
interest). Perusahaan merupakan perusahaan yang menerima penggabungan dan
setelah penggabungan tersebut PT KI tidak lagi menjadi badan hukum yang
terpisah. Penggabungan ini sesuai dengan persetujuan Badan Koordinasi Penanaman
Modal (BKPM) dalam suratnya No. 740/III/PMA/2004 tertanggal 9 Juli 2004.
Pada tahun 2007, PT Unilever Indonesia Tbk.
(Unilever) telah menandatangani perjanjian bersyarat dengan PT Ultrajaya Milk
Industry & Trading Company Tbk (Ultra) sehubungan dengan pengambilalihan
industri minuman sari buah melalui pengalihan merek “Buavita” dan “Gogo” dari
Ultra ke Unilever. Perjanjian telah terpenuhi dan Unilever dan Ultra telah
menyelesaikan transaksi pada bulan Januari 2008.
STRATEGI
PEMASARAN PRODUK PT. UNILEVER
Di dalam menghadapi persaingan antar perusahan, PT. UNILEVER
memiliki strategi – strategi dalam menghadapi persaingan-persaingan antar
perusahaan, strategi itu antara lain:
1. KEPEMIMPINAN
HARGA RENDAH
Dengan menjaga harga yang rendah dan rak-rak diisi dengan
baik menggunakan sistimpengisian kembali persediaan yang melegenda, wal-mart
menjadi pemimpin bisnis eceran diamerika serikat. Sistem mili wal-mart
mengirimkan pesanan atas barang dagang baru secaralangsung kepada pemasok
ketika pelanggan membayar pembelian mereka pada kasir.terminaltitik pejualan
mencatat kode barang setiap barang yang melewati kasir dan mengirimkantransaksi
pembelian langsung kepada komputer pusat wal-mart. Komputer mengumpulkanpesanan
dari semua toko wai-mart dan mengirimkannya ke pemasok. Pemasok juga
dapatmengakses daa penjualan dan persediaan wal-mart menggunakan teknologi web.
Sistem inimampu membuat wal-mart mempertahankan biaya rendah sembari
menyesuaikanpersediaannya untuk memenuhi permintaan pelanggan.
2. DIFERENSIASI
PRODUK
Produk Unilever terus memperkenalkan kemasan-kemasan yang
terbaru, tetapi Unilever tetapmempertahankan kualitas produknya. Baik itu
kemasan yang botol kaca, sachet, botol kecildan masih banyak lagi kemasannya.
3. BERFOKUS
PADA PELUANG PASAR
Produk Unilever menggunakan sistem informasi pelanggan yang
beda dengan yang lain,produk masuk kedalam pasar dengan cara mempromosikan
barang-barangnya dengan caraterjun langsung ke masyarakat dengan bukti-bukti
kualitas secara real, misalnya dengandiadakannya perlombaan-perlombaan kepada
masyarakat perbandingan antara produk Unilever dengan produk-produk pesaing
lainnya.
4. MENGUATKAN
KEAKRABAN PELANGGAN DAN PEMASOK
Menggunakan sistem informasi untuk
memfasilitasi akses langsung dari pemasok terhadapjadwal produksi.dan bahkan
mengizinkan pemasok untuk memutuskan bagaimana dan kapan mengirim pasokan
kepada pemasok. Selain itu Unilever juga melakukan
Tanya jawab konsumen dan membuat suara konsumen
tempat para konsumen mengeluh
Dalam PT.Unilever Indonesia, promosi yang
dilakukan paling banyak melalui media elektronik. Namun dalam kehidupan
sehari-hari promosi yang dilakukan PT. Unilever Indonesia tidak hanya lewat
media elektronik tetapi banyak juga melalui media cetak,sponsorship, mengadakan
event-event yang memasukkan produk-produk dari PT. Unilever seperti Kecap
Bango, Pepsodent, Shampo Pantene, dll
Strategi Promosi yang dapat dilakukan oleh PT.Unilever yaitu:
1.Periklanan
2.Promosi Penjualan
3.Hubungan Masyarakat dan Publisitas
4.Penjualan Secara Pribadi
Komentar
Posting Komentar